Atlantic Island

Setiap orang di seluruh muka bumi ini mungkin sudah tidak asing lagi mendengar nama Pulau Atlatis. Pulau yang dipercaya merupakan satu pulau di Indonesia yang hilang. Benarkah anggapan-anggapan itu? mari kita runut dari mulai sejarahnya.

Sejarah mengenai pulau Atlantis ini mulai di telusuri dari dua dialog Plato, Timaeus dan Critias, yang ditulis pada tahun 360 SM, berisi referensi pertama Atlantis. Timaeus merupakan filsuf yang berasal dari Locri di Italia, sedangkan Critias adalah politikus yang berasal dari Athena yang merupakan putra dari Callaeschrus dan juga paman dari Plato

Timaeus

Timaeus dimulai dengan pembukaan, diikuti dengan catatan pembuatan dan struktur alam semesta dan peradaban kuno. Dalam buku Timaeus tersebut, Plato menulis:

Di hadapan Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan, Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.
Berikut ini adalah dugaan gambar letak pulau Atlantis yang dianggap sebagai pulau di Indonesia yang hilang, bila melihat isi dialog antara Timaeus dan Critias. Kutipan tersebut didapat dari Manuscript Timaeus yang diterjemahkan dalam bahasa Latin di pertengahan abad.


Critias

Satu bagian dalam dialog buku Critias, tercatat kisah Atlantis yang dikisahkan oleh adik sepupu Critias. Catatan dalam dialog tersebut secara garis besar seperti berikut ini:
Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung banyaknya: istana dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana bertakhtakan emas, cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat, tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang.

Menurut perhitungan versi Plato waktu tenggelamnya kerajaan Atlantis, kurang lebih 11.150 tahun yang silam. Plato pernah beberapa kali mengatakan, keadaan kerajaan Atlantis diceritakan turun-temurun. Sama sekali bukan rekaannya sendiri. Plato bahkan pergi ke Mesir minta petunjuk biksu dan rahib terkenal setempat waktu itu. Guru Plato yaitu Socrates ketika membicarakan tentang kerajaan Atlantis juga menekankan, karena hal itu adalah nyata, nilainya jauh lebih kuat dibanding kisah yang direkayasa.


Dari dialog tersebut pulau Atlantis digambarkan sebagai pulau yang sudah memiliki peradaban yang sangat maju pada jamannya, yaitu pada 12.000 tahun yang lalu. Saya cukup terpukau membaca salah satu bagian dari kutipan dialog diatas, "... juga ada benda yang bisa membawa orang terbang ..." Bila di analogikan dengan benda-benda yang ada pada jaman sekarang, benda tersebut adalah pesawat terbang. Mungkinkah sebenarnya pesawat sudah ditemukan sejak 12.000 tahun lalu oleh peradaban Atlantis. Sedangkan apabila kita merunut perjalanan terbentuknya, ide membuat pesawat terbang ada saat 200 SM, hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya gambar-gambar pada balok atas penyangga langit-langit sebuah ruangan kuil kerajaan Mesir Kuno.


Waduh, kok jadi ngebahas pesawat terbang ya?! Sekarang mari kita lanjutkan lagi ke bahasan awal kita mengenai Pulau Atlantis. Perah dengar, gossip mengenai pulau Atlantis yang dihuni oleh makhluk sejenis alien dengan keintelektualan yang tinggi? Mungkin asumsi-asumsi ini tercipta dari cerita-cerita turun temurun yang menggambarkan pulau atau benua atlantis yang memiliki peradaban yang sangat maju, dimana telah ditemukannya alat-alat transportasi yang bila dipikirkan secara logika, seharusnya benda-benda lux tersebut belum tercipta pada jaman tersebut. Namun bila kita melihat dua dialog Timaeus dan Critias, jelas di dalamnya menggambarkan bahwa peradaban Atlantis terbentuk oleh sekumpulan manusia biasa bukan alies yang digembar gemborkan. Bahkan seorang Hitler pun percaya akan keberadaan pulau Atlantis menurut Timaeus dan Critias tersebut, hingga ia memutuskan untuk melakukan pencarian benua yang hilang tersebut.

Benarkah Pulau Atlantis adalah pulau Indonesia yang hilang???

Ada beberapa dugaan mengenai letak pulau Atlantis berada. Pertama, menurut Athanasius Kircher, peta Atlantis berada di tengah samudra atlantik.


Kedua,menurut Arysio Nunes dos Santos dalam bukunya Atlantis, The Lost Continent Finally Found, peta Atlantis terletak di Indonesia.


Atlantis ada hubungannya dengan suku Aztlan yang merupakan nenek moyang suku Aztex. Para ilmuan telah menemukan beberapa bukti nyata adanya kemungkinan bahwa Atlantis memang bagian dari Indonesia. Salah satunya adalah, adanya kemiripan antara piramida Aztex yang ditemukan di Amerika dengan Candi Sukuh, Gunung Lawu, Jawa Tengah.

Piramida Suku Aztex di Amerika

Candi Sukuh, Gunung Lawu, Jawa Tengah

Dan masih banyak lagi dugaan-dugaan letak Atlantis yang menunjukan bahwa Atlantis merupakan bagian dari pulau-pulau di Indonesia.

Namun, pada tahun 1985, dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota kuno di bawah areal laut "segitiga maut". Pada foto yang dibuat oleh mereka berdua, ada dataran, jalan besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah beratap kubah, gelanggang aduan (binatang), kuil, bantaran sungai dll. Mereka berdua mengatakan: "Mutlak percaya, yang kami temukan adalah Benua Atlantik! Sama persis seperti yang dilukiskan Plato!" Benarkah itu?

Foto peninggalan bangunan kuno di dasar laut yang diambil tim ekspedisi Rusia, juga tidak dapat membuktikan di sana adalah bekas tempat kerajaan Atlantis. Setelah itu ada tim ekspedisi menyelam ke dasar samudera jalan batu di dasar lautan Atlantik Pulau Bimini, mengambil sampel "jalan batu" dan dilakukan penelitian laboratorium serta dianalisa. Hasilnya menunjukkan, bahwa jalan batu ini umurnya belum mencapai 10.000 tahun. Jika jalan ini dibuat oleh bangsa kerajaan Atlantis, setidak-tidaknya tidak kurang dari 10.000 tahun. Mengenai foto yang ditunjukkan kedua kelasi Norwegia itu, hingga kini pun tidak dapat membuktikan apa-apa.



Kedua gambar diatas diduga sebagai sisa - sisa bangunan peradaban Atlantis yang diambil oleh tim ekspedisi Rusia, yang hingga saat ini masih misteri.

Setelah dulu santer terdengan kalau kemungkinan Indonesia adalah Atlantis kota yang hilang, kini para peneliti dari Amerika Serikat telah mengklaim kalau mereka sudah menemukan letak Atlantis.

Tim yang terdiri dari arkeolog dan geolog ini pada tahun 2009 dan 2010 menggunakan kombinasi dari radar bawah tanah, peta digital dan teknologi bawah air untuk mensurvei lokasi. Jadi para peneliti itu menyimpulkan bahwa Atlantis terletak di selatan Spanyol. Kawasan rawa di pantai selatan Spanyol yang dipercaya sebagai letak Atlantis akan diteliti lebih lanjut melalui penggalian untuk mempelajari formasi geologi dan artefak saat ini.

Tim Freund menemukan serangkaian tanda-tanda aneh seperti ‘kota kenangan’, yang diduga gambaran Atlantis, di pusat Spanyol. Freund mengatakan bahwa penemuan tentang ‘kota kenangan’ ini menjadi simpul yang membuatnya percaya bahwa Atlantis terkubur dalam lumpur di pantai selatan Spanyol.

Tahukah kamu, mungkin pulau Atlantis ini benar-benar tidak ada. Atlantis umumnya dianggap sebagai mitos yang dibuat oleh Plato untuk mengilustrasikan teori politik. Mengingat Plato merupakan seorang filsuf yang terkadang memiliki pemikiran-pemikiran diluar logika manusia.

No comments: