Mantan Terindah


Kenalkan namaku Tami, aku adalah seorang siswi di salah satu sekolah menengah kejuruan negeri di daerah Jl. Soekarno-Hatta, Bandung. Aku ingin bercerita tentang kisah cintaku dengan seorang musisi indie, yang memang belum terkenal. Aku sangat suka music beraliran hardcore, metal, dan sejenisnya. Jarang perempuan seusiaku menyukai genre music seperti itu, bahkan aku sendiri pun kadang berbelok ke aliran musik pop, jazz dan sejenisnya ketika sedang patah hati. Lupakan … sekarang mari memulai cerita.

Saat itu adalah hari wisuda siswa-siswi tingkat 4, dan yang menjadi panitia acara wisudaan periode itu adalah angkatan aku. Disitu aku menjadi staf sie dekorasi, meskipun sebenarnya aku hanya menyumbang ide, tidak ikut membantu banyak dalam teknisnya.

Acara wisudaan pun berakhir, acara selanjutnya adalah pentas seni yang akan dimeriahkan oleh band-band perwakilan angkatan dan 2 band luar, band-band luar yang datang saat itu dibayar dengan cuma-cuma, karena mereka adalah teman dekat dari salah satu kakak kelasku yang sedang di wisuda saat itu, namanya Radya.

Seusai penampilan dari band-band perwakilan setiap angkatan, band ‘itu’ pun mulai menaiki panggung. Nama band nya CUBA (Cucunguk Batu). Dan tahukan, saat itu mataku hanya tertuju pada dia. Dia mirip sekali dengan salah satu guru di sekolahku, yang sudah jadi gebetanku selama ini. Temanku berbisik, “eh Tam, gitarisnya mirip pak Ivan ya. Ga dapet pak Ivan lu dapetin gitaris band CUBA lah ga apa-apa, yang penting mirip.” Haha… ada-ada saja temanku itu, mana mungkin cowok setampan dia suka sama cewek ga eksis kaya aku. Hanya didalam mimpi aku bisa memilikinya.
Dan tahukan, saat itu mataku hanya tertuju pada dia. Dia mirip sekali dengan salah satu guru di sekolahku, yang sudah jadi gebetanku selama ini.
Di backstage, setelah band CUBA manggung, aku menghampiri mereka. Aku ditugaskan oleh sang ketua untuk meminta CP band CUBA untuk memudahkan komunikasi kalau suatu saat ingin mengajak mereka tampil lagi di acara pentas seni tahunan di sekolah kami. Saat itu yang memberikan nomer teleponnya itu adalah bassis nya yang bernama Dede. Hampir keselek aku denger namanya, persis kaya nama bapak aku. Hahaha … Sial! Tapi dari situ aku tahu siapa nama gitaris tampan yang tampil tadi, namanya… Agil. Ternyata dia seorang pemalu, karena itu aku mencoba ngejailin dia. Saat dia hendak pergi ke toilet, aku berteriak dari belakang, “pak, pak Ivan, loh kok pak Ivan sombong banget sih gak nengok?” Dan aku tahu saat itu dia tersenyum. Aku bahagia sekali saat itu, meskipun tidak mungkin untuk dapetin dia, setidakya aku bisa membuat dia tersenyum.

Hari berganti hari, seminggu telah berlalu terhitung dari acara wisudaan anak-anak tingkat 4. Seseorang mengirimi aku sms, namanya belum tercantum didalam phone book hp ku. Ternyata seseorang yang menanyakan kabar, aku balas saja kalau aku baik-baik saja dan menanyakan siapakah dia. Ternyata, dia, dia adalah Agil. Oh my god, jantungku terasa berheti berdetak sejenak. Aku tidak percaya kalau yang mengirimi aku sms adalah dia, lelaki yang menarik perhatianku saat band CUBA tampil. Awalnya aku tidak percaya kalau dia itu benar-benar Agil, aku curiga kalau yang nge sms aku itu Olip. Olip adalah drummer band CUBA, sebelumnya aku sering sekali smsan sama dia, tapi setelah dia tahu kalau aku sangat mengagumi Agil, kita jadi hilang kontak. Setelah lama berbincang, semakin yakin aku bahwa ini benar-benar Agil. Dari smsan ini kita merencanakan pertemuan di tempat kediamannya, Jl. Mochammad Toha, lumayan jauh dari tempat tinggalku di Cibiru. Dia menjanjikan akan memberikan aku poster Avenged Sevenfold, band kesukaanku sekaligus kiblatnya band CUBA saat kita bertemu nanti.

Aku pergi ke tempat Agil latihan band bersama Linda dan Seli, kedua temanku itu juga ngefans sama CUBA. Linda suka sama sang drummer dan Seli menyukai vokalisnya yang cool banget. Saat itu aku menggunakan kostum andalaku, kaos hitam, celana blue jeans, sepatu cats hitam dengan rambut di kuncir kuda. Katanya Agil suka banget sama cewek yang penampilannya seperti itu.

Akhirnya aku dan kedua temanku bertemu dengan Agil bersama teman-temannya yang tengah siap untuk memulai aktifitas mingguan mereka, latihan band. Dan tahu kah kamu, kak Radya juga ada saat itu. Aku malu banget sama dia. Kak Radya sampai nanya sama aku, buat apa aku kesini. Dan aku jawab kalau aku mau bawa poster di Agil. Poster dengan harga 5000 perak pun bisa aku beli sebenarnya. Tapi aku bilang lagi ke kak Radya, kalau ada modus lain di balik itu. Kak Radya malah menyangka aku dan Agil sudah pacaran. Ya ampun di aminin aja deh biar jadi kenyataan.

Banyak hal menyenangkan yang aku alami saat itu. Aku merasa dijadikan seorang ratu oleh seorang raja, Raja Agil. Dari sekian banyak lelaki yang pernah memiliki hubungan dengan ku, baru dia yang bisa membuatku melambung tinggi, bagaikan telah sampai di langit ke tujuh. Masih teringat bagaimana dia menggenggam lengaku, bagaimana dia mengajakku berjalan di sampingnya, bersamanya, dan bagaimana cara dia memintaku agar tidak cepat pulang. Semua itu masih tersimpan dalam ingatanku.

Free Memory … aku sempat jadian sama Agil, tapi itu hanya beberapa minggu. Bukan karena masalah orang ketiga atau ketidakcocokkan, tapi karina kita belum pernah bertemu kembali setelah pertemuan indah itu. Saat itu akucukup idealis, aku tidak mau mengganggu kegiatan sekolahku dengan kegiatan pacaran, jadi aku hanya ingin ketemu di hari minggu saja, karena senin sampai sabtu jadwal sekolahku sangat padat. Awalnya Agil menyetujui apa yang aku mau, tapi lama kelamaan sepertinya dia mulai tidak bisa mengikuti kemauanku. Wajar saja dia tidak tahan, kita memang belum pernah ketemu lagi, setiap hari minggu dia selalu ada kegiatan bersama teman-temannya, dan senin-sabtu giliran aku yang tidak mau di ganggu.

Teman… tahukah kamu, dengan pernah menjadi pacar Agil, aku telah membuat banyak temanku yang ngefans juga sama dia cemburu. Sebenarnya dulu pun aku hanya ingin menjadi temannya, karena aku fikir dia enak dijadikan teman dari pada pacar. Dia baik sekali sama aku. Dan dia adalah satu-satu nya mantan terindahku. Disaat sendiri membayangkan dia, sama sekali aku tidak bersedih, hanya guratan senyum yang ada di wajahku ketika membayangkan saat-saat terindah bersamanya.

Sekarang aku tidak tahu dimana dia berada. Mungkin, kalau boleh aku menebak, speertinya dia berada di Jakarta bersama kakaknya. Karena terakhir kali aku berbicara dengan dia lewat sms, dia sedang berada di tempat tinggal kakaknya di Jakarta, dan dia bilang sepertinya dia akan lebih sering tinggal bersama kakaknya.

Teruntuk Raja Agil, kau adalah mantan terindahku…

1 comment:

dee said...

hahaha lucu
so jadi stalking blog lo deh padahal tadi nyari tugas kimor..
but thanks :)