Selama program hamil ke dokter kandungan dan melakukan pola hidup sehat, saya dan suami juga mengonsumsi beberapa macam suplemen dan vitamin. Saya lupa tepatnya, apakah kami lakukan paralel atau pada saat kami dalam masa istirahat dari program hamil ke dokter.
Saya mulai dari suplemen dan vitamin yang saya makan selama program hamil. Pertama, Blackmores I-Folic. Setelah mencari beberapa review di internet dan dari teman-teman terdekat, mereka merekomendasikan Blackmores I-Folic sebagai sumber asam folat dalam mempersiapkan kehamilan. Ukuran pilnya sangat kecil, mirip dengan folavit. Diminum 1x sehari, dengan dosis asam folat per tabletnya sebesar 500 mcg.
Kedua, Ever E sebagai sumber vitamin E dengan dosis 250 iu. Saya membaca di beberapa artikel, sebenarnya kebutuhan vitamin E untuk mempersiapkan kehamilan dengan dosis 100 iu sudahlah cukup. Hal ini berdasarkan kemampuan tubuh menyerap vitamin per harinya. Konsumsi vitamin E dengan dosis terlalu tinggi dan dikonsumsi daily juga kurang baik untuk tubuh. Biasanya kalau program hamil ke dokter, dosis vitamin E yang diberikan sebesar 400 iu. Saya sempat mengonsumsi vitamin E dengan dosis 400 itu, tidak lama karena saya mengonsumsinya tanpa resep dokter, mereknya Santa-e (FYI santa-e ini adalah pil kunyah rasa cokelat).
Ketiga, saya dan suami mengonsumsi Habbatussauda atau dikenal juga dengan jinten hitam. Dalam agama kepercayaan kami, jinten hitam dikenal sebagai obat alami, penyembuh berbagai macam penyakit kecuali kematian. Bagi yang aktif di instagram, coba deh cari dokter Bowono Suryo. Beliau banyak menangani promil dan masyaallah melaluinya, sudah banyak yang berhasil memiliki keturunan. Saya mengetahui manfaat Habbatussauda untuk promil pun setelah memlihat postingan di IG-nya beliau.
Keempat, ini adalah suplemen wajibnya suami saya, yaitu Oligocare. Suplemen ini membantu para pria untuk memperbaiki jumlah dan kualitas spermanya. Dan terbukti pada suami saya, dilihat dari perbedaan hasil tes sperma sebelum dan sesudah mengonsumsi oligocare.
Itulah beberapa suplemen yang kami konsumsi selama program hamil. Apakah setelah itu saya dan suami langsung diberi keturunan? Belum. Tak lama dari rangkaian usaha kami untuk mendapatkan keturunan, Tuhan tengah mempersisapkan kabar bahagia itu.
No comments:
Post a Comment