Liburan Seru di Ujung Genteng Sukabumi

Hi

Pada kesempatan kali ini, gue bakal share pengalaman seru gue bareng keluarga liburan di Ujung Genteng, Sukabumi. Sebenarnya destinasi satu ini adalah salah satu destinasi impian gue semenjak awal semester saat kuliah dulu. Tapi belum kesampaian karena akomodasi yang kurang mendukung. Ditambah lagi dulu sempat ada desas desus kalau akses menuju Ujung Genteng cukup sulit.

Perjalanan dari Tangerang Selatan menuju Ujung Genteng cukup memakan waktu, yaitu sekitar 7 jam sudah termasuk macet dan melipir buat beli jajanan. Lokasi Ujung Genteng ini berada di bagian selatan pulau jawa. Pantai-nya masih asri dan jarang pengunjung. Menurut warga sana, pengunjung hanya membludak satu tahun sekali, yaitu saat Lebaran. Satu sisi gue merasa iba dengan pergerakan ekonomi pariwisata disana, tapi di sisi lain gue merasa lebih bisa menikmati keindahan pantai tanpa harus berjejalan dengan luapan pengunjung.

 Penginapan 

Tanpa bermaksud ngiklan, gue selalu mempercayakan masalah penginapan ini kepada aplikasi Traveloka untuk masalah mencari penginapan. Selama ini gue nggak pernah dikecewakan oleh Traveloka dan bahkan sangat dimanjakan dengan berbagai promo yang ditawarkan. Namun sayangnya belum banyak penginapan di Ujung Genteng yang mendaftarkan diri di Traveloka, sehingga gue sedikit kesusahan mencari penginapan yang tepat. Gue masih harus mencari di mbah Google untuk lebih menguatkan. Singkat cerita gue menemukan satu penginapan murah yang lokasinya strategis, karena lokasinya berada diantara dua pantai tersohor di Ujung Genteng, yaitu pantai Pangumbahan dan Pantai Ujung Genteng itu sendiri. Penginapan yang gue tempati bersama keluarga gue selama 1 malam itu bernama Pondok Nuansa.

Pondok Nuansa, Ujung Genteng, Sukabumi
Salah satu spot di pondok nuansa

Tipe kamar untuk 2 orang di Pondok Nuansa

Tepat di depan Pondok Nuansa. Agak tidak terurus, banyak
serpihan batu karang, namun masih memiliki daya tarik untuk
dinikmati.
Pantai dekat penginapan saat air laut surut

Gue memesan 2 kamar tipe kakap, dimana dalam satu kamar teridiri dari 2 queen bad, kamar mandi, TV, dan AC. Namun karena salah satu kamar yang gue pesan kebetulan AC-nya masih dalam masa perbaikan alhasil satu kamar ditukar dengan kamar lain yang kosong. Awalnya agak kesel tapi setelah tau kamar penggantinya itu adalah kamar dengan tipe satu tingkat diatas tipe Kakap dan tanpa kena charge, keselnya ga jadi. Haha...

Untuk sarapan dan makan malam jangan khawatir karena Pondok Nuansa ini menyajikan beberapa menu masakan meskipun tidak termasuk ke dalam bill reservasi penginapan alias harus bayar sendiri. Pelayanannya pun ramah dan fast respon.

 Mengantar Tukik 

Tidak banyak tempat wisata di Ujung Genteng yang berhasil kami singgahi, karena waktu kami di Ujung Genteng begitu singkat, hanya satu malam. Mungkin ceritanya akan berbada jika gue hanya berdua dengan suami saat liburan, bisa lebih fleksibel mengatur waktu. Pantai yang kami pilih untuk dikunjungi adalah Pantai Pangumbahan. Kenapa bukan Pantai Ujung Genteng. Ya, next gue memang wajib buat ke Pantai Ujung Genteng. Tapi saat itu karena waktu yang cukup singkat, maka kami memilih destinasi wisata pantai yang menyuguhkan hal lain. Di Pantai Pangumbahan ini ada penangkaran penyu, dimana setiap harinya dilakukan pelepasan tukik ke pantai lepas. Bagi yang belum tahu apa itu tukik, Tukik adalah anak penyu yang sudah siap dilepaskan ke habitatnya. Dan mereka akan kembali ke daratan ketika dewasa nanti saat hendak bertelur.

Itu bukan batu akik, itu Tukik

Bersama adik terakhirnya Suami. Sunset.

Harga Tiket Masuk ke Penangkaran Penyu ini seikhlasnya, tidak ada tarif pasti. Waktu itu mertua gue bayar IDR 30K untuk berdelapan. Dan untuk melihat pelepasan Tukik ini disarankan untuk datang sekitar jam setengah lima sore. Di pantai ini kalian tidak bisa berenang, karena ombak yang besar dan jarak yang begitu dekat antara palung dengan bibir pantai. Keindahan lain dari pantai ini adalah pasirnya yang halus, putih dan bersih.

 Suspension Bridge Sukabumi 

Buat yang follow Twitter atau IG nya Kang Emil pasti sudah familiar dengan destinasi wisata satu ini. Jembatan gantung yang membentang sepanjang kurang lebih 250 meter. Buat yang punya fobia ketinggian kaya gue, silahkan datang kesini untuk tau sensasinya. Ada beberapa petugas yang menjaga di Jembatan untuk mengatur banyaknya pengunjung yang melewati jembatannya, yaitu tidak boleh lebih dari 50 orang. Harga Tiket masuknya IDR 25K untuk anak-anak dibawah 5 tahun dan lansia diatas 55 tahun, IDR 50K untuk orang dewasa, sudah termasuk snack yang akan kita dapatkan di dalam kawasan Suspension Bridge.

Suspension Bridge Sukabumi

Suspension Bridge, Sukabumi

Spot cantik di area Suspension Bridge


Setelah melewati jembatan terpanjang di Sukabumi ini, kita dapat menikmati keindahan curug Sawer dengan berjalan sekitar 500m dari jembatan. Tidak usah khawatir dikecewakan air terjun kering, karena curug sawer ini konon tidak pernah kering dan selalu deras. Gue pastikan kalian nggak bakalan di PHP-in atau dikecewain ketika berlibur ke Sukabumi. 

Happy Holiday!!!

No comments: