Benarkah Sabun Organik Homemade Bebas Bahan Kimia?


Sabun organik atau sabun homemade yang dibuat menggunakan bahan-bahan alami sudah tidak asing lagi di era global ini. Bahkan setiap orang mampu membuatnya sendiri di rumah dengan mudah karena berkembang pesatnya informasi di media sosial. Tapi, apakah sabun organik tersebut benar-benar terbebas dari bahan kimia? Sebelumnya saya akan menjelaskan secara singkat mengenai bagaimana sabun itu terbentuk terlebih dahulu.

Secara kimia, Sabun terbentuk dari reaksi saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi antara asam lemak trigliserida dan basa kuat menghasilkan produk berupa sabun dan gliserol. Basa kuat yang umumnya digunakan adalah NaOH atau caustic soda, yaitu bahan kimia yang masuk ke dalam kategori bahan kimia berbahaya. Caustic soda dapat mengiritasi kulit mata, pernafasan juga pencernaan. Sabun tidak benar-benar terbebas dari bahan kimia. Namun apa yang terjadi jika bahan kimia berbahaya tersebut direaksikan dengan asam lemak trigliserida seperti olive oil, coconut oil, palm oil, dll? 

Dalam pembuatan sabun dikenal istilah SAP atau Saponification Value, yaitu angka yang menunjukan berapa banyak basa yang dibutuhkan untuk bereaksi dengan asam lemak secara sempurna. Setiap jenis asam lemak/oil yang digunakan untuk membuat sabun memiliki nilai SAP yang berbeda. Dengan mengalikan nilai SAP dengan berat asam lemak, maka dapat diketahui jumlah basa yang dibutuhkan.

Berat Basa (g) = SAP x Berat Asam Lemak (g)


Selain SAP, dalam dunia pembuatan sabun dikenal juga istilah Superfat Value (%). Superfat value adalah nilai yang menunjukkan jumlah asam lemak yang tidak bereaksi dengan basa kuat. Nilai superfat yang sering digunakan dalam pembuatan sabun homemade adalah 1 - 7 %, dan menurut penelitian nilai idealnya sekitar 5%. Jika ingin membuat sabun dengan Superfat Value sebesar 5% maka Berat Basa yang didapatkan dari perhitungan di atas harus dimasukan ke dalam rumus berikut:

Berat Basa dengan Superfat 5% (g) = Berat Basa (g) x (1 - 0,05)


Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa 95% asam lemak bereaksi sempurna dengan basa kuat, sehingga ada sisa sekitar 5% asam lemak yang tidak bereaksi dengan basa kuat. Dengan kata lain dapat dipastikan tidak ada kelebihan basa kuat yang tak bereaksi dalam sabun. Jika sampai terkandung kelebihan basa kuat yang tak bereaksi dengan asam lemak dalam sabun, maka dikhawatirkan kelebihan basa kuat tersebut akan mengiritasi kulit penggunanya.

Jadi, apakah sabun organik homemade itu masih lebih baik? Tentu saja iya. Karena dalam sabun organik homemade tidak terkandung SLS yang biasa digunakan dalam detergen untuk meningkatkan busa saat bereaksi dengan air. Dan sabun homemade ini lebih jelas akan manfaatnya karena terbuat dari bahan-bahan alami pilihan. Biasanya pembuat sabun homemade akan memilih bahan-bahan alami yang jelas kaya akan manfaat. Berikut beberapa contoh bahan alami yang sering digunakan dalam pembuatan sabun organik homemade dan manfaatnya.

Tea Tree Oil. Bermanfaat untuk menghilangkan jerawat, meredakan kulit gatal, dan menyembuhkan penyakit kulit lainnya.

Green Tea. Kandungan green tea dalam sabun memiliki manfaat mencegah jerawat, mencerahkan kulit, mencegah penuaan dini, dll.

Honey/Madu. Manfaat madu untuk kulit adalah sebagai antioksidan, mencegah penuaan dini, melembabkan kulit, dll.

Coffee/Kopi. Bermanfaat untuk mencerahkan kulit, menghilangkan komedo, menghilangkan noda hitam, mengencangkan kulit, mengangkat sel kulit mati, dll.

Avocado/Alpukat. Alpukat kaya akan vitamin yang berfungsi untuk mencegah penuaan dini, mencerahkan kulit, menghaluskan kulit, melembabkan kulit, mengangkat sel kulit mati, dll.

Dan masih banyak lagi bahan-bahan alami yang digunakan sebagai varian sabun organik homemade yang sangat bermanfaat bagi kulit.

Lalu apa perbedaan antara Sabun Homemade dengan Sabun yang dijual di pasaran yang membuatnya relatif lebih mahal?

Sabun homemade tidak menggunakan SLS untuk produksi busa, melainkan didapat secara alami dari formulasi bahan-bahan penyusunnya. Pemilihan bahan baku oil yang berbeda dapat memberikan angka yang berbeda pada setiap parameter sifat sabun. Ada beberapa parameter sifat sabun yang dipengaruhi oleh jenis dan jumlah oil yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun, yaitu:

Cleansing. Menunjukkan seberapa besar efek sabun dalam membersihkan kulit dari kotoran, lemak, dll, Cleansing terlalu tinggi juga tidak baik karena dapat merusak kelembaban alami kulit.

Bubbly. Menunjukkan banyaknya busa yang dapat dihasilkan sabun ketika digunakan. Semakin tinggi nilai Bubbly, maka semakin banyak busa yang dihasilkan.

Creamy. Menunjukkan seberapa lembut busa yang dihasilkan hingga terasa seperti "creamy". You know what I mean!

Hardness. Menunjukkan seberapa keras sabun yang dihasilkan. Jenis oil yang digunakan sebagai bahan baku sangat berpengaruh pada hardness dari produk sabun yang dihasilkan. 

Conditioning. Menunjukkan seberapa besar sifat melembabkan sabun pada kulit.

Fakta mengenai sabun yang dibuat secara homemade memang begitu menarik. Terutama dalam menentukan formula sabun untuk mendapatkan sifat sabun yang ideal adalah tantangan terbesar dalam pembuatan sabun.

No comments: