Namanya Juga Cewek! (Based On True Story)

Gue pernah posting sebelumnya tentang 100% Jodoh. Dimana ada satu makhluk yang sejak pertama masuk kuliah sampai sekarang di dunia kerja kita berdua bareng terus. Ibaratnya dia itu belahan jiwa gue yang terkadang meng-influence dalam hal perawatan tubuh.

Temen gue itu hobby banget melakukan perawatan tubuh, apalagi kalau sampe bisa mutihin kulit. Buat body lotion aja bisa beli sampe 7 macem. Untungnya gue nggak sampe kaya gitu, tapi ada hal lain yang lebih dari itu. Hiks! Bisa dibilang temen gue itu rajin banget buka blog-blog yang memposting tentang kecantikan atau perawatan tubuh. Bagaikan anak marketing handal, dia berhasil mempengaruhi gue buat beli beberapa produk yang konon katanya bisa bikin kulit wajah menjadi putih alami. Bahkan sebelum produk perawatan wajah itu belum habis, temen gue udah ngasih info produk baru lagi. Alhasil buat muka aja banyak produk yang gue pake. Look at the pict below.

Rangkaian pembersih muka yang gue punya
Sebelumnya sih, gue agak males cuci muka, tapi semenjak ada marketing kecantikan dadakan yang tidak lain temen gue sendiri, akhirnya gue terjerumus juga dalam kekalapan. Hiks!

Berawal dari males mandi, gue mutusin buat mendobrak kemalasan gue. Dari mulai pakai masker wajah, sampai sabun pencuci muka yang sealaihim gambreng itu.

Pertama gue pake lulur Aura Glow. Sebenernya ini lulur buat sebadan-badan, tapi berhubung gue males pakenya, jadi gue cuma pake ini lulur buat wajah doang. Gue dapet lulur Aura Glow ini di instagram. Awalnya gue takut banget jadi korban iklan. Tapi karena lulur ini terbuat dari rempah-rempah alami sekaligus ekstrak kopi, makanya gue berani coba. Disini gue nggak bermaksud buat review produk, karena makenya aja jarang gimana bisa review. Hehe...


Setelah pake lulur Aura Glow, gue pake peeling buat ngangkat sel kulit mati di wajah. Sebenernya Aura Glow juga punya fungsi yang sama, tapi ada hal lain yang bikin gue ngerasa wajib pake peeling mundisari ini. Karena Aura Glow mengandung ekstrak kopi, jadi setelah pemakaian muka gue jadi agak coklat, tapi ini nggak permanen. Dan untuk mempercepat menghilangkan warna coklat yang tertinggal di wajah, gue pake peeling biar si coklat keangkat bareng kulit mati di wajah gue. Gimana, bisa diterima nggak alasannya? Haha...




Next gue pake the most favorite face mask, Saripohaci. Masker wajah yang terbuat dari rempah-rempah, makanya nggak berbahaya dan bisa digunakan oleh semua jenis kulit. Kalau orang dulu pake Saripohaci buat bedak. Tapi kalau gue nggak berani, yang ada muka gue jadi kaya kue moci. Haha...




Nah yang ini produk terbaru yang gue beli akibat "si marketing dadakan". Dia baru buka blog yang review mengenai betapa baiknya milk cleanser bermerek Viva ini. Dan yang paling penting katanya produk ini MURAH. Menurut blog yang temen gue baca milk cleanser baik digunakan untuk menghilangkan sisa-sisa make up yang berada di kulit wajah. Anggap saja masker wajah yang gue pakai sebelumnya itu sebagai make up yang perlu dienyahkan di permukaan wajah gue.


Duh sorry nih gambar jadi kebalik. Udah diedit dapi tetep kaya gini. Oke next, gue pake PONDS facial wash untuk menghilangkan milk cleanser yang membuat wajah gue lengket banget. Konon katanya activated carbon yang terkandung didalam PONDS facial wash ini dapat mengangkat kotoran pada wajah. Anggap saja Milk Cleanser yang telah mengangkat sisa-sisa masker wajah itu sebagai kotoran pada wajah. Lagi-lagi gue nggak bermaksud mereview setiap produk yang gue pakai. Gue pakai produk yang cocok aja sama wajah gue, no more.




Masih produk facial wash, hanya saja ada embel-embel whitening-nya. Merek facial wash-nya itu Himalaya, import dari India, makanya harga agak mahalan dikit dari produk lokal. Lagi-lagi gue beli si Himalaya ini dari kicauan "marketing dadakan". Gue berani coba karena konon katanya produk ini adalah produk herbal. 




Kalo yang ini lagi happening banget di Instagram, sabun papaya. Kebetulan yang gue beli ini mereknya Dream. Embel-embel whitening-nya yang bikin gue tergiur. Selain itu sabun ini juga mengandung vitamin yang dibutuhkan oleh kulit. Konon katanya sabun ini bisa menyamarkan noda jerawat. Tapi jangan tanya gue tentang itu, karena gue jarang jerawatan. Tapi sejauh ini gue ngerasa cocok sama sabunnya, bikin wajah gue bebas minyak, setidaknya sebelum pake pelembab.



Terakhir (Ah, Finally!!!) gue pake face tonic dengan merek Viva. Kok dipakenya nggak setelah milk cleanser sih? Jangan tanya kenapa ke gue, karena semuanya berasal dari blog yang temen gue kunjungi. Dan gue disini hanyalah korban iklan temen gue sendiri. But so far so good. Kulit wajah gue masih bisa menerima benda-benda asing seperti yang telah disebutkan diatas.


Tahap-tahap diatas gue lakukan baru kali ini saja, sebagai pelarian karena gue nggak mandi. Haha... Dan gue juga tidak menganjurkan tahapan diatas dilakukan, apalagi sampai rutin dilakukan tiap hari. Karena hanya dengan pake Aura Glow dan Peeling Mundisari saja nggak kebayang seberapa tebel kulit wajah yang terkikis. Belum beberapa sabun diatas berfungsi mengangkat sel kulit mati. Entah sel kulit apa yang tersisa kalau semua produk diatas rutin kita pake.

Postingan gue kali ini kayanya yang paling nggak bermanfaat, karena tidak memberikan benang merah. Conclusion seadanya dan mungkin terkesan membingungkan. Pilih yang baik, buang yang salah. Kalau semua salah, ya tarik nafas dalam-dalam dan buang perlahan saja. Hehe...

No comments: