Ini aneh, gue nggak pernah bosen ngebahas masa-masa Putih Abu gue. Semua kejadian saat itu mampu membuat gue tersenyum sediri dan terkadang bisa juga membuat gue menggeram karena kesal sudah bertindak hal bodoh. Mari kita mulai cerita random gue semasa itu.
Ada beberapa hal yang selalu gue kangenin, dan berharap bisa kembali ke masa itu dengan mesin waktu. Cerita bahagia, konyol, cinta, patah hati, horror, dan beberapa kejadian fenomenal terbungkus menjadi satu.
Cerita pertama yang selalu menjadi juaranya untuk dikenang adalah "sang mantan terindah". Pernah nggak ketawa-ketawa sendiri kalau inget mantan? Mungkin jarang, bahkan gue cuma nemuin 'satu' di hidup gue. Sebut saja namanya Ujang, karena tidak mungkin gue sebut dia kumbang, apalagi bunga. Ujang adalah gitaris salah satu band indie yang karya-karyanya berkiblat pada band luar bernama Avenged Seven Fold, yang saat itu merupakan band favorite gue dengan lagu Unholy Confenssion-nya yang fenomenal. Gue pertama kali ketemu Ujang di acara pensi kecil-kecilan di sekolah gue dulu. Kebetulan nih gue jd staff seksi dekorasi yang kebetulan nganggur di hari -H- dan memilih untuk menjadi tim hore. Nah, gue ngeliat ada sosok Ujang yang pemalu disana, dia mirip banget sama guru yang gue suka di sekolah (sekarang sudah menikah). Jujur, gue suka, tapi saat itu gue berfikir dengan jadi temennya aja, gue udah seneng. Tiba-tiba datanglah ketua osis memberikan pencerahan. Dia nyuruh gue minta contact person sama band-nya Ujang dengan alasan 'supaya gampang kalau mau ngundang mereka tampil lagi', padahal 'modus'. Hahaha... Cerita gue kepanjangan kali ya, lengkap cerita bisa dilihat di postingan gue yang berjudul 'mantan terindah', langsung aja ke inti-nya. Gue suka ketawa-ketawa sendiri karena ada beberapa hal, antara lain:
- (sebelum jadian) Ujang pernah narik tangan gue, nahan gue untuk jalan bareng sama dia berdua, sedangkan temen" gue dianterin pake motor sama temen-temennya dia. Itu pertama kalinya Ujang nyentuh gue, huaaaaa...
- (sebelum jadian) Ujang ngasih gue poster A7X yang gue perkirakan harganya cuma goceng. Tapi bukan masalah harga boss, tapi karena yang ngasihnya si Ujang, gue berasa melayaaaaaaang. huwoooo...
- (sebelum jadian) Ujang masang tampag kecewa gara-gara gue harus pulang disaat dia pengen ngajak gue nonton pertandingan sepak bola pria yang menggunakan kostum daster di lapangan dekat rumahnya.
- Saat dia nembak gue, seperti dream come true! Dan gue sukses membuat temen" gue cemburu. Hahaha...
- (setelah jadian) dia maksa buat nganter gue pulang, tapi gue kasihan karena dia harus bulak-balik ngangkot.
- (setelah jadian) dia sering nelepon gue lewat telepon rumah, aarrgghh dasar anak muda
- (setelah jadian) dia marah sama gue sampai ngadu ke temen gue, gara-gara gue nge-sms dia kaya gini "geura makan bisi modar"
- Hingga akhirnya kita putus tanpa jejak. Dan dia masih saja bisa ngebuat gue ketawa-ketawa sendiri ketika nginget dia.
Mari kita tinggalkan cerita tentang si Ujang. Beralih ke cerita yang bisa bikin gue kangen berat sama jaman SMA gue dulu. Tau ga ada aplikasi mobile chat yang bernama Mig33? Banyak sekali hikmah dan kenangan disana. Gue nggak mau cerita panjang, karena ini benar-benar akan sangat panjang bila gue paksakan untuk menceritakan. Intinya gue keranjingan Mig33, sampai-sampai satu hari sebelum Ujian Nasional gue masih saja anteng mantengin Mig33.
Pensi SMAN 2. Meskipun gue cuma dateng di Second Aid sama Global Beat aja, tapi kenangannya mantap boss. Yang paling gue inget adalah, gue nonton Ratu (formasi Maya & Mulan) yang mengaku saat itu adalah penampilan terakhir mereka sebelum akhirnya bubar. Dan entah kenapa sekarang gue ngerasa 'ini bukan masanya lagi untuk bersenang senang disana'. Ini benar-benar ngebuat gue kangen sama masa-masa kejayaan gue dulu.
Kangen juga pas jaman-jamannya suka nongkrong di 'balkon' BSM yang sekarang jadi TSM (entah kenapa gue lebih suka BSM yang dulu). Kadang nonton event gratisan di pelataran parkir BSM sampai malem, sampai nginep di rumah temen. Atau hanya sekedar nongkrong disana, ditemenin sama roti breadtalk dan air mineral. Bukan hanya itu kenangan di BSM. Disana adalah saksi bisu dari proyek makcomblang gue yang gagal total. Free memory, yang pasti hikmahnya adalah meskipun gagal nyomblangin setidaknya gue ditraktir es krim A&W. Ga cuma sekali gue melaksanakan proyek mak comblang. Meskipun gagal lagi, tapi gue berhasil berkenalan sama objek yang mau di mak comblangin, yaitu salah satu perkerja kece di point break, BSM. Gila, tapi gue menikmatinya saat itu, karena sekarang gue nggak nemuin keberanian seperti itu di diri gue.
Gue kangen ngerasain indahnya dapet hadiah kuis di Radio. Dulu gue pendengar setia 99ers dan Oz radio bandung. Di 99ers gue pernah menang 2x, pertama gue dapet duit 100rb, dan kedua dapet paket kopi good day. Sedangkan di OZ radio gue pernah dpt duit 150rb, dan itu pun penuh perjuanagan. Jadi gini ceritanya, pas program OZbronxdonx dimulai, gue ikutan kuis, si penyiar minta "listener" ngirimin kelanjutan dari sepotong cerita yang sudah mereka perankan. Saat itu yang gue harapin cuma sms gue yang berisi jawaban kuis dibaca gak peduli menang atau nggak. Akhirnya gue mengirimkan sms dengan nama pengirim Dini di SMAN 2 (Dini adalah sohib gue sejak kecil). Dan ternyata, tanpa disangka-sangka gue menang brooooooh. Senang bercampur keringat dingin. Gue dibantu kakak sepupu gue ngurusin pengambilan hadiah. Gue hampir di cancel gara-gara mencantumkan nama yang tidak sesuai dengan nama di kartu pelajar. Tapi dengan segenap hati kakak sepupu gue mencoba meyakinkan pihak oz radio kalau "gue memang pemenangnya" T-T. Dan, yeay!!! Gue bisa ambil hadiahnya. Abis ambil duit di OZ radio, gue dan kakak sepupu gue itu langsung pergi ke Selasih, makan-makan ampe menuhin 2 meja. Lanjut nonton mirror (film nya nirina zubir dan jonathan mulya). Beli cermin di pasar ujung berung (cermin horror dengan harga 20rb an aja, cerita mistisnya bisa dilihat di postingan gue terdahulu yang berjudul 'cermin'). Lagi-lagi gue ngerasa udah bukan jamannya lagi gue dengerin radio, ngikutin kuis-kuisnya, intinya ga sesemangat dulu. :(
Hal gila yang nggak kalah fenomenalnya adalah saat dimana gue membuat jurnal kehidupan, ngebagiawaktu untuk ketemu 2 cowok yang berbeda dalam satu hari yang sama. Hahaha... Gue lupa ngeposting cerita ini dengan judul apa di blog gue. Ya begitulah, hampir gagal total, tapi akhirnya 'keduanya' bisa gue bungkus juga. #upss.
Jaman putih abu itu adalah saat-saat dimana kita berpura-pura menjadi dewasa, sedangkan pada kenyataannya kita memang labil. Satu hal yang gue sesali, mengapa saat itu gue masih bisa berfikir serius untuk suatu masalah yang seharusnya di bawa enjoy, dan What the hell! dengan semua itu.
Ada pesan cinta yang ingin gue sampaikan pada kalian yang berseragam putih abu. Di usia lo yang masih belum matang, jangan pernah takut untuk 'bermain', jangan takut selingkuh apalagi diselingkuhin, bukan saatnya kalian untuk serius, hindari pergaulan bebas, boleh 'nakal' tapi ke arah yang memang menyenangkan atau hanya sekedar gokil-gokilan sama temen-temen, boleh nangis karena cowok tapi yakin deh suatu saat lo bakal menertawakan tindakan bodoh lo itu, lo boleh jadi kutu buku atau berprestasi tapi jangan remehkan yang namanya 'maen', suatu saat lo bakal kangen sama masa-masa SMA lo, bahkan untuk hal-hal yang lo anggap kecil sekali pun.
See U next time :*
No comments:
Post a Comment