Sisi Lain Cadas Pangeran

Let me tell this story...
Awalnya ingin share tentang 'HORMIS' tapi mulai tertarik buat mengungkap sejarahnya dulu...

CADAS PANGERAN

Cadas pangeran terletak di daerah Kabupaten Sumedang. Jalan panjang, berkelok-kelok, dan disampingnya terdapat jurang.


Sejarah

Once upon a time, saat penjajahan Belanda sedang bergolak di bumi pertiwi kita ini, ada seorang kebangsaan Belanda yang saat itu memegang jabatan Gubernur Jendral Hindia Belanda bernama Herman Willem Daendels. Dia adalah orang yang memprakarsai dibuatnya jalan cadas pangeran yang saat itu bertujuan untuk menghubungkan antara Sumedang-Cirebon.

Daendels memperkerjakan masyarakat pribumi, yaitu masyarakat sumedang untuk membuat jalan tersebut. Jalan yang dibuat di suatu hutan yang terjal yang terhampar diatas batuan keras yang dikenal sebagai batu cadas. Bisa dibayangkan dengan teknologi yang "available" pada zaman tersebut, membuat jalan diatas batu cadas bukan perkara yang mudah. Membaca dari sebuah literatur, disana disebutkan betapa menderitanya masyarakat pribumi kita yang harus bekerja rodi di bawah titah Belanda. Disana disebutkan bahwa masyarakat kita menggunakan baju dari bahan sejenis ban mobil, yang ketika panas terik bahan tersebut dapat melukai kulit, lebih tepatnya kulit dapat melepuh bahkan menempel pada karet ban. Dan pada saat itu masyarakat Sumedang tak sedikit yang terkena peyakit malaria hingga dijemput ajalnya. Dapat diperkirakan ribuan masyarakat Sumedang yang meninggal selama pembuatan jalan tersebut.

Hingga akhirnya kejadian menyedihkan itu terdengar oleh bupati Sumedang bernama Pangeran Kusumahdinata yang dikenal dengan sebutan Pangeran Kornel. Saat Daendels datang untuk memantau pembuatan jalan, tiba-tiba datanglah Pangeran Kornel dengan gagah beraninya. Daendels merasa senang awalnya karena dia mengira telah disambut hangat oleh penguasa setempat. Mungkin yang pernah lewat jalan cadas pangeran pernah liat patung antara Daendels dan Pangeran Kornel yang sedang berjabat tangan. Yakin lagi berjabat tangan? Liat lagi deh dengan seksama. Itu sebenarnya menggabarkan saat Daendels pertama kali bertemu dengan Pangeran Kornel, dia hendak menjabat tangan Pangeran Kornel, tapi sang pangeran malah membalas jabatan tangan menggunakan tangan kiri dengan tangan kanan menghunus keris.


Didepan Pangeran Kornel Daendels sempat berjanji untuk menjadikan masyarakat Sumedang hanya membantu saja dan pembuatan jalan diteruskan oleh pasukan Belanda. Namun itu hanya omong kosong belaka. Daendels kembali dengan membawa pasukannya untuk menyerang Pangeran Kornel beserta pengikutnya. Hingga akhirnya beliau menghembuskan nafas terakhirnya di peperangan, beliau terkena tembakan pasukan Belanda.
Karena keberanian beliau, maka jalan yang dibuat oleh Daendels tersebut dinamakan Jalan Cadas Pangeran.

Horror-Mistis

Selalu ada cerita dibalik sejarah!
Maksudnya?
Gue percaya adanya makhluk astral dengan berbagai cerita yang mereka pegang dalam keabadiannya.

Cerita ini berawal dari kisah yang dialami oleh adik gue sendiri sewaktu melewati cadas pangeran. Sebelumnya gue kasih info dulu, jalan cadas pangeran itu ada dua jalur, jalur atas dan bawah. Jalur atas, jalannya agak gelap, sepi, dikelilingi pepohonan, konon sering dipake buat ajang prostitusi. Sedangkan jalur bawah adalah jalan yang sering dilewati banyak kendaraan, lebih terang, tapi bukan berarti jalur ini bebas dari kisah mistis.

Ok, kembali ke kisah yang dialami adik gue. Waktu itu, adik gue baru balik karya wisata dan bis yang dia tumpangi saat itu melewati jalan cadas pangeran arah dari sumedang menuju bandung. Saat itu adalah tengah malam, teman-temannya sudah terlelap tidur begitu juga dengan adik gue. Dia bercerita kalo dari semua kursi, hanya dia yang kedapatan kursi tanpa gorden menutupi kaca. Awalnya adik gue tertidur dengan menutupi mukanya menggunakan jaket, tapi tiba-tiba jaketnya turun dan membuat dia terbangun. Dan diantara sadar dan tidak karena baru terbangun dari tidur, dia melihat ke arah jendela bis. Saat itu samar dia melihat sesosok lelaki berbaju putih, tinggi banget abormal (hampir setinggi pohon), tergantung di atas pohon dengan lidah menjulur panjang keluar. Awalnya adik gue nggak percaya dengan apa yang dia lihat, maka dia terus memelototi sosok tersebut sambil bis terus melaju. Ternyatan sosok itu masih ada, bahkan dia terus melihat ke arah adik gue. Widiiiiiiih... serem, untung gue nggak pernah ngalemin kejadian begituan. Amit-amit deh.

Itu baru sebagian kecil kisah mistis yang ada di jalan cadas pangeran. Ada nih cerita mistis yang terkenal banget di daerah tersebut. Sosok perempuan cantik kerap kali sering dilihat oleh pengguna jalan yang melintas di daerah itu. Kadang-kadang sosok wanita itu meminta tumpangan sebelum kendaraan memasuki jalan cadas pangeran, dan tiba-tiba mobil yang dia tumpangi itu melaju ke arah jalur atas cadas pangeran.

Selain itu ada cerita lain nih yang masih di perankan oleh si hantu cantik. Sosok hantu cantik itu sering kali berinteraksi dengan para pengendara terutama pria-pria agak usil, xoxoxo. Kalo ga salah ceritanya gini. Si hantu cantik membuat si pengendara terpesona dengan kecantikannya, hingga si pengendara nge-video-in ntuh cewek. Dan melihat si pengendara merekam video ke arahnya, si hantu cantik berkata "jangan video-in saya". Sesaat setelah itu, sang pengendara pun mengalami kecelakaan hingga tewas. Video yang sempat direkam oleh pengendara tersebut menjadi saksi bisu yang mungkin tersebar di Youtube, tapi gue nggak berani liat, ngeri bray :p.

Saran nih, kalo mau ngelewatin jalan cadas pangeran, hindari perjalanan malam hari dan jangn berani-berani lewatin jalan itu sendirian. jeng jeng jreeeeeng!

See You :)

6 comments:

Anonymous said...

wiiih serem juga ya. gue emang belum pernah melalui jalur carpang, hhi. ntr kalo lewat jadi lebih berhati-hati lagi .

Jery Yanuarlan said...

kalau saya sih justru sering lewat jalan itu, hampir tiap hari heheh.
di beberapa titik auranya mang beda, tapi nikmati ajaaaa :)

Anonymous said...

emang bener,,,, dan w saranin nih buat pemerintahan khususnya pemerintahan sumedang, perhatiin tuh jalan... jalan antar propinsi banyak lubang,,, sering macet!! di kemanain tuh duit masyarakat.. lo makan semua

Unknown said...

Cadas pangeran sekarang beda dengan yg dulu, sekarang banyak lubangnya, dulu jalan itu adem banget... Tiap hari saya lalui tahun 90an... Sumedang tandang yandang kahayang...tolong diperhatikan.

Unknown said...

Saya pernah iseng dari bandung lewat jalan cadas pangeran jalur atas. dan muter arah lewat jalan cadas pangeran jalur bawah menuju bandung pake motor sendirian jam 12 malem. Aura horor mencekam di jalur atas. Di jalur bawah ga seberapa. Sensasinya luar biasa meski cuma lewat doang..

Unknown said...

saya juga ketika mau pulang ke kampung halaman, aya suka pulang sekitar jam 9 n malem, aura nya beda bngd di sepanjang cadas pangeran, tapi saya perbanyak baca basmalah aja,,,