Kisah Pilu SI Mpril Bersama SMS Banking BNI

Postingan gue kali ini based on true story, tanpa bertujuan menjatuhkan nama salah satu instansi. Malah gue bersyukur banget kalo postingan gue kali ini sampai dibaca oleh yang bersangkutan agar lebih meningkatkan kualitas pelayanan sehingga memberikan kepuasan bagi nasabah.

Kenapa BNI? Gue nggak memilih, tapi universitas tempat gue menimba ilmu tempo dulu mengharuskan mahasiswa-nya untuk membuat tabungan di BNI. Karena gue terlalu malas untuk membuat rekening baru, alhasil gue masih menggunakan BNI hingga saat ini gue bekerja. Awalnya tidak ada keluhan menjadi nasabah BNI, semuanya terasa baik-baik saja.

Setelah memiliki penghasilan sendiri, ternyata semakin banyak kebutuhan yang gue rasa sangat gue perlukan. Karena keterbatasan waktu, sulit bagi gue untuk memenuhi semua kebutuhan gue. Hanya saja ada beberapa fasilitas bank yang memudahkan semuanya, terutama yang ada hubungannya dengan transfer-mentransfer. Sekarang gue lebih suka belanja online ketimbang datang langsung ke mall. Gue merasa itu lebih hemat karena tidak perlu mengeluarkan ongkos dan uang makan. Selain itu, karena sekarang gue nggak tinggal bareng orang tua, gue harus mengirim uang dengan cara transfer via atm. Dan gue terlalu malas untuk mencari atm BNI terdekat bila kebutuhannya hanya untuk transfer. Oleh karena itu gue mnggunakan salah satu fasilitas yang ada di BNI untuk memudahkan itu semua. Sayangnya BNI belum punya mobile banking, maka dari itu gue memilih SMS Banking. Kenapa nggak internet banking aja sih? Sebenernya internet banking itu diperuntukan bagi pengguna PC. Walaupun bisa juga menggunakan smartphone, tapi tetap saja tidak praktis karena harus pakai token. belum lagi token hilang dikenai denda sekitar 150rb.

Back to SMS banking. Awalnya gue sangat dimanjakan dengan fasilitas ini. Gua kalap! Gue semakin ringan tangan untuk berbelanja di onlineshop. Dan pada awalnya semua berjalan dengan lancar. Tapi seiring berjalannya waktu, dan transaksi via SMS banking semakin banyak, satu per satu masalah bermunculan. Masalah yang paling sering gue temui adalah kegagalan dalam bertransaksi. Gue masih bisa mentolerir, selama tidak mempengaruhi jumlah saldo gue, walaupun gue harus menghabiskan pulsa telepon gue dengan percuma. Tapi seketika ada kejadian yang membuat gue sesaat trauma menggunakan SMS banking.

Gue beli barang unik di salah satu onlineshop seharga 273rb. Tanpa pikir panjang, gue langsung transfer via SMS banking. Unfortunately, transaksi gagal. Ini hal biasa bagi gue. Kemudian gue mengulang dari awal transaksi-nya. Dan lagi-lagi gagal. Gue cek mutasi via SMS banking.

balasan dari 3346 

Kalo diakhir nominal ada tanda plus (+), artinya uang masuk ke rekening kita, kalo minus (-) itu artinya uang yang kita keluarkan atau transfer. Melihat tanda plus(+) seperti diatas, gue berkesimpulan kalau uang yang sempat gue transfer itu dikembalikan karena alasan tertentu. Untuk meyakinkan, gue cek saldo. Betapa kagetnya gue kalo saldo gue berkurang sebesar 273rb, padahal dua transaksi yang gue lakukan itu gagal. Kemudian gue meminta admin onlineshop tempat gue berbelanja untuk cek mutasi. Ternyata nggak ada pegiriman atas nama gue di mutasinya, selain itu tidak ada notif yang masuk. Sumpah gue nggak tenang banget hari itu. Lebih dari satu kali gue cek saldo, cek mutasi, tapi tidak ada perubahan. Dan yang bikin gue kesel banget adalah kenapa cek mutasi hanya bisa menampilkan 3 transaksi terakhir. Bisa dilihat kan kalo 2 dari info mutasi itu hanya meunjukan biaya ATM Link. Asli, nggak guna! Nggak ngasih informasi. Gue coba cek mutasi dan saldo via ATM. hasilnya sama saja dengan informasi yang gue dapetin via SMS banking. Hari sudah malam, itu artinya kantor cabang BNI sudah tutup. Gue nggak sabar menanti hari esok, sehingga gue memutuskan untuk menghubungi BNI Call (500046 atau 021500046 #FYI). Gue menghabiskan pulsa 25rb hanya untuk itu. CS cuma ngasih tahu kalau trasaksi yang gue lakukan gagal dan uang sudah dikembalikan ke no rekening gue. Dan untuk lebih jelasnya gue disarankan untuk langsung mengunjungi kantor cabang BNI terdekat.

Esok harinya gue mendatangi kantor cabang BNI dekat kantor gue. Gue berencana untuk print buku tabungan gue. Ternyata benar, disana tercetak kalau gue melakukan dua kali transaksi sebesar 273rb. Transaksi pertama berhasil, dan transaksi kedua dengan nominal yang sama telah dikembalikan ke no rekening gue.

balasan transaksi pertama (atas), print buku tabungan (tengah),
balasan transaksi kedua (bawah)
Transaksi pertama adalah transaksi yang berhasil, sedangkan yang kedua tidak berhasil sehingga dikembalikan lagi ke rekening gue. Tapi menurut gue ini hal yang serius. Di buku tabungan transaksi berhasil, tetapi di SMS transaksi gagal, dan yang lebih parahnya lagi mutasi dari pihak onlineshop tidak menemukan nama gue sebagai pengirim. Untungnya admin onlineshop nya baik, dia menyarankan gue untuk "be calm" dan meminta mutasi pada bulan januari 2015 ke customer service BNI untuk lebih memastikan.

Jujur, sebagai pekerja kantoran gue nggak punya banyak waktu hanya untuk ngurusin yang beginian. gue hampir merelakan 273rb gue melayang sia-sia. Tapi gue pikir itu bukan solusi yang bagus. Ini baru 273rb, bagaimana kalau gue transfer berjuta-juta dan terjadi hal yang sama seperti ini. Gue nggak bakalan ngerasa tenang setiap transfer via SMS banking. Kenapa nggak via ATM saja sih? Bank tetangga udah serba mobile kali, masa mau kembali ke jaman prasejarah. Haha...

Gue nggak berniat buat ganti bank, meskipun sempat terpikir buat ganti. Tapi gue pengen banget BNI meningkatkan lagi kualitasnya dalam hal kepuasan nasabah. Setidaknya gue bisa akses mutasi (minimal 10 transaksi terakhir) via email. Kan bisa via phone banking? Gali lobang tutup lobang broh. Terakhir gue hubungin BNI call abis 25rb. Cuma 25rb kan? Kalo satu kali sih oke, tapi kalo sering? 2x telepon aja udah bisa memenuhi kebutuhan internet di smartphone gue selama 1 bulan. Intinya sih, gue pengen keberpihakan BNI ke nasabah. Gue cuma pengen efisiensi. Lagipula SMS banking nggak gratis tho, jadi tidak ada alasan untuk tidak memberikan kepuasan bagi nasabah. Lebih bagus lagi ada fasilitas mobile banking, lebih kekinian, dan lebih murah karena bisa digunakan bagi pengguna paket internet di smartphone-nya. 

Story of "Lipstick" Versi Si Mpril


“I said pour yourself a drink,put on some lipstick, and pullyourself together.” - Marilyn Monroe
Saat ini Lipstick tidak lagi berperan sebagai kebutuhan pelengkap, tapi sudah menjadi kebutuhan primer bagi wanita. Hanya karena lipstick wajah menjadi lebih berwarna dan tidak tampak pucat. Sebagian besar wanita hanya tahu cara menggunakannya, warna apa yang cocok dengan warna kulit, dll. Tapi tidakkah terpikirkan bahwa ada sisi lain dari lipstick. Sekarang gue bakalan ngupas tuntas all about lipstick. Check em' out!


History

Dari zaman prasejarah, manusia memiliki kebutuhan untuk berpenampilan berbeda satu sama lain. Seperti pakaian, perhiasan, kosmetik, tapi lipstick dan riasan wajah yang paling nyata merubah penampilan. Sebagai contoh, pemburu mewarnai kulitnya agar bisa berbaur dengan alam atau lingkungan tempat mereka berburu. Imam dan asistennya berhias diri untuk menghormati dewa-dewa dan keyakinan mereka. Dan anak muda melakukan segala cara agar dirinya terlihat cantik dan dapat menarik lawan jenis.

Awalnya pewarna bibir yang digunakan berasal dari alam, seperti dari buah dan bunga. Namun seiring berkembangnya peradaban pewarna bibir atau kita kenal dengan sebutan lipstick mulai dibuat, yaitu di wilayah Timur Tengah, Afrika Utara dan India. Sekitar 5000 tahun yang lalu wanita Mesopotamia (sekarang Irak) menghancurhan permata menjadi sekecil debu dan menggunakannya untuk menghiasi bibir agar terlihat berkilauan dan mewah. Perempuan dari peradaban Lembah Indus menggunakan lipstick secara teratur, namun di Mesir pembuatan lipstick mengalami banyak kemajuan. Di Mesir kosmetik tidak hanay digunakan untuk mempercantik diri, tapi juga untuk melindungi diri dari terik matahari dan angin gurun. Disana anggota kerajaan, pendeta dan "high class" menggunakan beberapa jenis lipstick. Beberapa dari mereka membuatnya dengan resep yang mengandung bahan-bahan beracun (kombinasi rumput laut, yodium, dan bromin mannite) yang bisa menyebabkan penyakit serius. Pada saat itu warna carmine (masih kelompok warna merah) sangat populer, diekstrak dari serangga cochineal, teknik yang banyak digunakan sampai saat ini. Celopatra yang terkenal (51-30 SM) pun menggunakan pewarna bibir berwarna merah.

serangga cochoneal (from Google)
kemudian 1500 tahun setelah Cleopatra, lipstick dan kosmetik lainnya hampir tidak ditemui di wilayah Eropa. Ekonomi yang buruk, peperangan, kurangnya ilmu pengetahuan dan kemajuan fashion, dan isolasi dari Asia dan Afrika membuat lipstick kembali setelah awal Renaissance. Sejak tahun 1920-an, lipstik dan jenis-jenis kosmetik lainnya berhasil tersebar di seluruh dunia, awal dari fashion modern.

Seperti yang dijelaskan diatas, ternyata dulu lipstick dan lip gloss tidak dapat berkembang dengan mudah. Setiap orang tidak dapat menggunakanya sebebas saat ini. Di Eropa, lipstick dan kosmetik lainnya dianggap tidak baik untuk kesehatan karena dapat mencegah sirkulasi darah ke wajah. Oleh karena itu ahli kimia mencoba mencari resep untuk membuat lipstick yang tidak berbahaya bagi tubuh, sehingga dapat digunakan oleh setiap orang. Hingga akhirnya resep tersebut digunakan juga di wilayah Jepang, Cina, dan negara Asia lainnya.


Pembuatan Lipstick

Setelah Mesir berhasil menyebarkan penemuan dan kemajuan mereka di seluruh Eropa, lipstik berhasil menemukan "rumahnya" terutama di kerajaan Yunani dan Romawi. Sebagian besar Kristen Eropa, lipstik menjadi sesuatu yang hampir terlupakan (Gereja Katolik mengutuk penggunaan kosmetik, sering menghubungkan penggunaan lipstik merah dengan penyembahan setan). Masa kebangkitan lipstik terjadi di abad ke-16, perubahan dramatis dilakukan oleh Ratu Inggris Elizabeth I. Gaya busana nya, wajah putih, dingin dan bibir dicat cerah populer hanya beberapa waktu, setelah itu lipstik jatuh, di mana lipstick hanya digunakan oleh perempuan kelas rendah dan pelacur. Tren ini tidak berubah selama beberapa abad, sampai revolusi industri abad ke-19 berhasil membawa kembali lipstik komersial ke mode populer. Dengan kemudahan manufaktur, harga rendah, munculnya fotografi, dan banyaknya aktris film terkenal, lipstik akhirnya menjadi umum digunakan dalam dekade kedua abad ke-20. Pada saat itu, inovator berhasil menciptakan lipstik padat yang dapat diputar, ahli kimia menciptakan resep mengkilap, dan fashion mulai menciptakan tren warna lipstick populer.

Ket: Gambar ini diambil dari mesin pencarian Google

Selama empat ribu tahun terakhir, ahli kimia dan peneliti mencoba untuk memperbaiki formula lipstick dengan banyak bahan dan resep baru. Bahan dasar lipstick adalah campuran minyak, lilin dan pigmen yang membentuk massa yang dapat dengan mudah diterapkan pada bibir kita. Membuat formula lipstick bukanlah pekerjaan mudah, dan untuk lipstick yang baik banyak waktu dan kadang-kadang ratusan variasi resep yang diperlukan untuk membuatnya sempurna.

Sebelum membuat lipstik, bahan harus dipilih. Bahan yang paling dasar dari setiap lipstik adalah lilin, minyak, dan pigmen, tetapi banyak zat-zat lain dapat dimasukkan ke dalam campuran yang akan meningkatkan bagian-bagian tertentu dari produk akhir dan menambahkannya beberapa hal khusus seperti wangi, umur panjang dan gloss. Beberapa bahan sekunder yang paling umum adalah pengawet, alkohol (pelarut untuk zat lain), aroma (minyak dan lilin kadang-kadang dapat memiliki bau dan rasa tersendiri, yang perlu dihilangkan), dan lain-lain.

Prosedur pembuatan lipstik yang paling umum dilakukan terdiri dari 4 tahap.

1. Penggilingan Pigment, dipilih pigment yang diiginkan, atau kombinasi pigmen dan kemudian dicampurkan dengan hati-hati. Pigmen bergabung dengan minyak dan dimasukkan melalui three-roll mill yang menggiling partikel hingga menjadi berukuran 20 mikron. Perbandingan minyak dan partikel pigmen adalah 2:1.

2. Pigmen dicampurkan ke dalam lilin dengan pencampuran sederhana yang dilengkapi dengan satu baling-baling pengaduk. Setelah pencampuran berhasil, cairan yang dihasilkan dimasukan kembali melalui three-roll mill hingga berukuran 20 mikron.

3. Molding dilakukan pada suhu tertentu untuk menghilangkan pengotor dengan pendinginan yang cepat. Lipstik cair yang dipanaskan sampai sekitar 80 derajat celsius dituangkan ke dalam cetakan dan disimpan pada suhu sekitar 35 derajat celsius.

4. Lipstick yang dihasilkan didinginkan, diambil dari cetakan dan siap untuk disinari (untuk memberikan kesan mengkilap pada lapisan terluar lipstick). Prosedur ini akan memastikan penampilan yang lebih baik pada lipstik, dan melindungi lipstick dari udara luar (lipstik dapat berbau tengik setelah kontak yang terlalu lama dengan udara, kelembaban dan panas).

5. Pengemasan dan pelabelan.

Ternyata kita bisa bikin lipstick sendiri secara tradisional lho. Bahan-bahan yang digunakan pun mudah didapatkan.


Homemade Lipstick Recipe

Resep Dasar
  • 1 sendok teh beeswax pastilles
  • 1 sendok teh Shea butter atau Cocoa Butter
  • 1 sendok teh minyak kelapa
Resep dasar ini akan membuat tekstur lipstick yang halus, lembab dan terlindungi. Bahan yang digunakan adalah bahan-bahan alami sehingga aman digunakan pada bibir atau kulit. Jika ingin menambahkan warna, berikut ini ada beberapa opsi bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai pewarna lipstick:
  • Red Hues: 1/8 sendok teh bubuk akar bit atau 1 tetes pewarna makanan alami merah tanpa bahan kimia tambahan. CATATAN: Tambahkan sedikit demi sedikit dan lambat.
  • Brown / Tan Hues: 1/4 sendok teh (atau lebih untuk warna) bubuk cokelat bubuk organik, sejumput kecil kayu manis atau kunyit untuk mendapatkan warna yang diinginkan.
  • Matte tekstur: 1/4 sendok teh clay-bentonit. Gunakan pewarna agar tidak meninggalkan warna putih di bibir.
  • Pewangi: Setetes minyak esensial pilihan (opsional)

Ket: Gambar ini diambil dari mesin pencarian Google

How to make it?
Lelehkan lilin lebah, shea butter / Cocoa butter dan minyak kelapa dalam botol kaca tanpa tutup, kemudian tempatkan dalam panci berisi air mendidih. Usahakan proses pencairan dilakukan dengan cepat karena bahan yang digunakan sangat sedikit.

Ketika meleleh, angkat dan tambahkan bahan-bahan pilihan seperti pewarna atau aroma. Untuk mendapatkan warna pada gambar di atas, gunakan sejumput kecil bubuk akar bit/gula bit (1/8 sdt atau kurang), 1/4 sdt coklat bubuk, 1/8 sdt clay-bentonit, 1/8 sdt kayu manis dan setetes peppermint minyak esensial (optional). 

Setelah semua bahan dicampur dengan baik (keadaan masih cair), gunakan pipet untuk menuangkan ke dalam wadah lip-chap (tempat lipstick). Isi hingga tepat di bawah bagian teratas lip-chap karena akan ketika dingin ukurannya akan sedikit lebih besar. Biarkan hingga dingin selama setidaknya setengah jam. Simpan di tempat yang dingin (di bawah 80 derajat), jika tidak tekstur lipstick akan melunak.


9 Things About Lipstick

Hari lipstick nasional yang jatuh pada tanggal 29 Juli menyiratkan beberapa fakta menarik mengenai lipstick. Berdasarkan The Huffington Post ada 9 hal yang perlu kita ketahui mengenai lipstick. Check em' out!

1. Lipstick Menyiratkan Seorang Pelacur
Pada awal kekaisaran Yunani, lipstik berwarna merah mengisyaratkan bahwa dia adalah seorang pelacur, mengingat bahwa sebagian besar wanita selama waktu itu biasanya pergi tanpa menggunakan make up.

2. Larangan Menggunakan Lipstick
Pada tahun 1650, Parlemen melarang digunakannya lipstik, namun undang-undang mengenai larangan tersebut tidak berhasil dibuat.

3. Lipstik Menunjukkan Status Sosial
Selama kekaisaran Romawi, lipstik digunakan untuk menunjukkan status sosial. Bahkan pria mengenakan cat bibir untuk menunjukkan status mereka.

4. George Washington Menggunakan Lipstik

5. Hukum Bagi Pengguna Lipstick
Pada tahun 1915, Legislatif kansas merancang undang-undang pelanggaran bagi wanita di bawah 44 untuk memakai make-up karena "membuat kesan palsu."

6. Ratu Membuat Warna Lipstick Sendiri
Ratu Elizabeth II menugaskan dibuatnya lipstik dengan warna yang sesuai dengan jubah yang dikenakannya di upacara penobatan pada tahun 1952. Lipstick tersebut diberi julukan  "The Balmoral Lipstik".

7. Lipstik Menyebabkan "Diva Moments"
Elizabeth Taylor sangat menyukai lipstik merahnya, dan dia menuntut agar di dalam set filmnya tidak ada orang lain selain dia yang lipstik dengan warna tersebut.

8. Winston Churchill Tidak Izinkan Lipstik Dijatah
Selama Perang Dunia II, semua kosmetik kecuali lipstik dijatah. Winston Churchill memutuskan untuk mempertahankan lipstik diproduksi karena dia merasa lipstick memberikan efek positif pada moral.

9. 80% Wanita Amerika Memakai Lipstick
Pada pertengahan 2000-an, sebuah survei menyatakan bahwa 80% wanita Amerika memakai lipstik, sekitar sepuluh persen lebih banyak dari wanita Perancis.

Thank You For Reading

For More Information, please visit these sites:
http://www.huffingtonpost.com/
http://www.lipstickhistory.com/
http://wellnessmama.com/
http://www.lipstickhistory.com/

The Beauty Of Bandung (Tebing Keraton)

Happy holiday guys!!!

Pada kesempatan kali ini gue mau ngebahas tentang satu spot wisata di daerah Bandung, tepatnya di Dago. Tempat yang merupakan sebuah tebing curam yang disulap menjadi tempat wisata ini sempat diekspos oleh salah satu stasiun TV swasta, Tebing Keraton. Dan biar kekinian, gue langsung cus ke tempat yang bersangkutan bersama sang kosasih.

Malu bertanya sesat dijalan. Pribahasa itu buat jaman sekarang nggak terlalu kepake, karena aplikasi maps di hp android bisa mengantarkan kita ke tempat yang belum pernah kita datengin. Itulah bagaimana cara gue sampai ke Tebing Keraton.

Akses menuju Tebing Keraton bisa menggunakan kendaraan pribadi, baik motor ataupun mobil. Hanya saja jalannya tidak selalu beraspal alias berbatu. Namanya juga mau ke Tebing, lokasi berada di ketinggian tertentu, artinya akses menuju kesana pun pasti mayoritas jalannya menanjak. Ada beberapa yang kendaraannya tidak kuat, sehingga mereka lebih memilih untuk berjalan kaki. Gue dan sang kosasih tidak mengalami itu, tapi kalau saja sebelumnya hujan dan jalan menjadi licin, gue dan sang kosasih pasti memutuskan untuk jalan kaki saja.

Kenapa sih disebut Tebing Keraton? Kan jadinya orang-orang nggak nyangka kalau lokasinya ada di Bandung. Buat lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

Ini nih informasi mengenai Tebing Keraton
Tempat ini bener-bener cocok buat yang pengen refreshing, jernihin mata, terutama yang kesehariannya berkutat dengan layar monitor.

Karena sudah menjadi objek wisata, maka diperlukan pengurus dan para pengurus perlu dibayar tho. Jadi buat masuk Tebing Keraton ini perlu bayar sebesar 5000 untuk parkir dan 11.000 untuk tiket masuk.

Di setiap sudut Tebing Keraton ini nggak ada yang nggak indah. Bener-bener bikin adem. Lo bisa bernafas dengan nyaman, dan nggak perlu takut sama yang namanya polusi. Nikmatin udara segar yang bisa lo hirup sebanyak yang lo mau.

My Favorite Spot
Foto diatas adalah yang paling gue suka. Adem banget lihatnya, terus dibalik bukit ada hamparan kota Bandung, menambah keindahan sebuah pemandangan. Eksotik! Perfect!

Another spot that I like the most
Speechless! Itu yang pertama kali gue rasain ketika menginjakan kaki untuk pertama kalinya di Tebing Keraton. Gue berasa seperti dikellilingi oleh selimut hijau yang megah dan besar. Vitamin tersendiri buat mata gue yang tiap hari disuguhkan oleh traffic jam. Kalau ada yang ngerasa nyesel setelah sampai di Tebing Keraton, itu artinya dia tidak tahu arti penat sebenarnya. Mungkin dia hidup di gunung, sehingga tidak merasa asing dengan pemandangan yang disuguhkan oleh Tebing Keraton ini.

Stair Way to My Destiny
Tiket masuk seharga 11.000 bisa dibilang cukup worthed, melihat pemandangan yang disuguhkan lebih dari sekedar indah. Bikin betah, pengen lama-lama, nggak mau pulang... :'D

Anggap saja ini "puncaknya" Tebing Keraton. Teduh!
Tebing Keraton memang tidak terlalu luas. Tidak perlu waktu berjam-jam untuk mengitarinya. Hanya saja keindahan yang dimilikinya tidak akan pernah hilang sepanjang masa. Tuhan menciptakan alam ini begitu sempurna. Bersyukurlah karena kita diberikan mata dengan ribuan mega pixel, sehingga keindahan itu terasa begitu dekat dan nyata. 

Semoga postingan kali ini bermanfaat. Bye!

Namanya Juga Cewek! (Based On True Story)

Gue pernah posting sebelumnya tentang 100% Jodoh. Dimana ada satu makhluk yang sejak pertama masuk kuliah sampai sekarang di dunia kerja kita berdua bareng terus. Ibaratnya dia itu belahan jiwa gue yang terkadang meng-influence dalam hal perawatan tubuh.

Temen gue itu hobby banget melakukan perawatan tubuh, apalagi kalau sampe bisa mutihin kulit. Buat body lotion aja bisa beli sampe 7 macem. Untungnya gue nggak sampe kaya gitu, tapi ada hal lain yang lebih dari itu. Hiks! Bisa dibilang temen gue itu rajin banget buka blog-blog yang memposting tentang kecantikan atau perawatan tubuh. Bagaikan anak marketing handal, dia berhasil mempengaruhi gue buat beli beberapa produk yang konon katanya bisa bikin kulit wajah menjadi putih alami. Bahkan sebelum produk perawatan wajah itu belum habis, temen gue udah ngasih info produk baru lagi. Alhasil buat muka aja banyak produk yang gue pake. Look at the pict below.

Rangkaian pembersih muka yang gue punya
Sebelumnya sih, gue agak males cuci muka, tapi semenjak ada marketing kecantikan dadakan yang tidak lain temen gue sendiri, akhirnya gue terjerumus juga dalam kekalapan. Hiks!

Berawal dari males mandi, gue mutusin buat mendobrak kemalasan gue. Dari mulai pakai masker wajah, sampai sabun pencuci muka yang sealaihim gambreng itu.

Pertama gue pake lulur Aura Glow. Sebenernya ini lulur buat sebadan-badan, tapi berhubung gue males pakenya, jadi gue cuma pake ini lulur buat wajah doang. Gue dapet lulur Aura Glow ini di instagram. Awalnya gue takut banget jadi korban iklan. Tapi karena lulur ini terbuat dari rempah-rempah alami sekaligus ekstrak kopi, makanya gue berani coba. Disini gue nggak bermaksud buat review produk, karena makenya aja jarang gimana bisa review. Hehe...


Setelah pake lulur Aura Glow, gue pake peeling buat ngangkat sel kulit mati di wajah. Sebenernya Aura Glow juga punya fungsi yang sama, tapi ada hal lain yang bikin gue ngerasa wajib pake peeling mundisari ini. Karena Aura Glow mengandung ekstrak kopi, jadi setelah pemakaian muka gue jadi agak coklat, tapi ini nggak permanen. Dan untuk mempercepat menghilangkan warna coklat yang tertinggal di wajah, gue pake peeling biar si coklat keangkat bareng kulit mati di wajah gue. Gimana, bisa diterima nggak alasannya? Haha...




Next gue pake the most favorite face mask, Saripohaci. Masker wajah yang terbuat dari rempah-rempah, makanya nggak berbahaya dan bisa digunakan oleh semua jenis kulit. Kalau orang dulu pake Saripohaci buat bedak. Tapi kalau gue nggak berani, yang ada muka gue jadi kaya kue moci. Haha...




Nah yang ini produk terbaru yang gue beli akibat "si marketing dadakan". Dia baru buka blog yang review mengenai betapa baiknya milk cleanser bermerek Viva ini. Dan yang paling penting katanya produk ini MURAH. Menurut blog yang temen gue baca milk cleanser baik digunakan untuk menghilangkan sisa-sisa make up yang berada di kulit wajah. Anggap saja masker wajah yang gue pakai sebelumnya itu sebagai make up yang perlu dienyahkan di permukaan wajah gue.


Duh sorry nih gambar jadi kebalik. Udah diedit dapi tetep kaya gini. Oke next, gue pake PONDS facial wash untuk menghilangkan milk cleanser yang membuat wajah gue lengket banget. Konon katanya activated carbon yang terkandung didalam PONDS facial wash ini dapat mengangkat kotoran pada wajah. Anggap saja Milk Cleanser yang telah mengangkat sisa-sisa masker wajah itu sebagai kotoran pada wajah. Lagi-lagi gue nggak bermaksud mereview setiap produk yang gue pakai. Gue pakai produk yang cocok aja sama wajah gue, no more.




Masih produk facial wash, hanya saja ada embel-embel whitening-nya. Merek facial wash-nya itu Himalaya, import dari India, makanya harga agak mahalan dikit dari produk lokal. Lagi-lagi gue beli si Himalaya ini dari kicauan "marketing dadakan". Gue berani coba karena konon katanya produk ini adalah produk herbal. 




Kalo yang ini lagi happening banget di Instagram, sabun papaya. Kebetulan yang gue beli ini mereknya Dream. Embel-embel whitening-nya yang bikin gue tergiur. Selain itu sabun ini juga mengandung vitamin yang dibutuhkan oleh kulit. Konon katanya sabun ini bisa menyamarkan noda jerawat. Tapi jangan tanya gue tentang itu, karena gue jarang jerawatan. Tapi sejauh ini gue ngerasa cocok sama sabunnya, bikin wajah gue bebas minyak, setidaknya sebelum pake pelembab.



Terakhir (Ah, Finally!!!) gue pake face tonic dengan merek Viva. Kok dipakenya nggak setelah milk cleanser sih? Jangan tanya kenapa ke gue, karena semuanya berasal dari blog yang temen gue kunjungi. Dan gue disini hanyalah korban iklan temen gue sendiri. But so far so good. Kulit wajah gue masih bisa menerima benda-benda asing seperti yang telah disebutkan diatas.


Tahap-tahap diatas gue lakukan baru kali ini saja, sebagai pelarian karena gue nggak mandi. Haha... Dan gue juga tidak menganjurkan tahapan diatas dilakukan, apalagi sampai rutin dilakukan tiap hari. Karena hanya dengan pake Aura Glow dan Peeling Mundisari saja nggak kebayang seberapa tebel kulit wajah yang terkikis. Belum beberapa sabun diatas berfungsi mengangkat sel kulit mati. Entah sel kulit apa yang tersisa kalau semua produk diatas rutin kita pake.

Postingan gue kali ini kayanya yang paling nggak bermanfaat, karena tidak memberikan benang merah. Conclusion seadanya dan mungkin terkesan membingungkan. Pilih yang baik, buang yang salah. Kalau semua salah, ya tarik nafas dalam-dalam dan buang perlahan saja. Hehe...

INSTAGRAM, ONLINESHOP & "SMART BUYER" PART II

Akhir tahun 2014 yang penuh dengan SALE-SALE akhir tahun sudah berakhir memang, tapi euforia-nya masih kerasa sampai awal tahun 2015 ini. Nggak cuma di mal-mal, banyak juga online shop yang memberikan potongan harga atau promo untuk menarik banyak pembeli yang sudah pasti penggila "SALE!", termasuk gue. Hahaha... Oke, bukan ini poin-nya. Gue pengen ngebahas tentang cara beberapa oknum seller di onlineshop yang melakukan pembohongan publik melalui iklan-iklan yang mereka buat. Anggap saja ini masih praduga, karena bisa jadi mereka tidak melakukannya. Hanya saja mata gue terlalu jeli untuk masuk kedalam perangkap photoshop. :D

Pertama, gue bakal bahas dari yang paling happening banget di akhir tahun 2014. Cape blazer!!! Gue pertama kali tahu sama outfit satu ini dikenakan oleh Dian Sastrowardoyo di acara Sarah Sechan (acara talk show di NET TV). Berikut ini penampakan dari Cape blazer yang gue maksud.

from google
Entah sejak kapan tepatnya, yang pasti gue baru ngeuh-nya sekarang-sekarang, kalo outfit yang satu ini langsung booming setelah di acara itu Dian Sastro mengenakan Cape Blazer. Di berbagai onlineshop sering gue jumpai mengiklankan Cape Blazer yang dijual cukup murah.

Kurang lebih iklannya kaya gini
Bisa dipastikan banyak yang terpancing untuk membelinya dengan alasan biar kekinian. Apalagi ngeliat harganya relatif murah, bahkan sangat murah kalau menurut gue. Tapi ternyata eh ternyata, barang aslinya tidak seperti yang diharapkan. Ckckck...

jelas-jelas beda, masih aja dipajang, ada yang beli pula.
Alhasil banyak yang ngerasa ketipu, padahal memang kurang jeli aja. Jelas-jelas dua gambar yang berbeda itu ditampilkan oleh si seller. Meskipun nggak semua onlineshop seperti itu. Ada beberpa online shop yang nampilin gambar aslinya di iklan yang mereka buat.

Kedua, ada topik yang lebih menarik dan happening banget dibandingkan blazernya "Dian Sastro", yaitu masalah kecantikan, terutama mengenai skin whitening. Hehe... Nggak salah memang pengen putih, namanya juga cewek, tapi kadang kita kurang pintar memilah-milih produk. Sebut saja mudah menjadi korban iklan.

yang not treatment kakinya agak diangkat ke atas
Ceritanya onlineshop ini pengen ngejual obat herbal yang bisa ngecilin kaki. Tapi sayang sekali caranya nggak halal ya sis! Kelihatan banget kalo kaki kanan lebih diangkat, makanya keliatan lebih gede karena lebih dekat dengan lensa camera. Lagipula masa iya ada yang mau jadi kelinci percobaan, rela kakinya besar sebelah selama treatment. Ckckck... Nggak masuk akal. Kecuali si "kelinci" hidupnya di goa, semedi, jadi nggak ada orang yang ngelihat ke-abnormalan kakinya. Kalo emang pengen kurus, ya tinggal banyakin olah raga dan lakukan pola makan sehat. Dan yang lebih penting hargai dan sayangi dirimu apa adanya, karena sebenarnya tidak ada seorangpun di dunia ini yang sempurna.

contoh lain iklan pengecil paha di OS
LOL!!! Paha kecil dalam 10 menit. Ajaib pake banget. Ini gambarnya ga pake photoshop kok, tapi kaki kanan (before) lebih gede karena dibawahnya ada penampang yang tidak lain adalah sofa, nah kalo kaki kiri (yang katanya after treatment) paha lebih kecil karena tidak ada penampang apapun dibawah paha, otomatis ukurannya lebih kecil dibanding kaki kanan. Tapi usahanya bagus juga walaupun nggak berhasil bikin gue ketipu. Hehe...

Next, masih tentang body treatment. Permasalahan mengenai perut buncit sudah tidak asing lagi bukan? Gue terbilang kurus, tapi sekalinya naik berat badan larinya keperut, alhasil kaya yang busung lapar. Tapi gue nikmatin aja. hehe... 

ayok!!! dibeli dibeli pelangsingnya kakak...
Kalo emang beneran ada yang kaya gini, asli ajaib!!! Kompres pelangsing perut. Tapi kok yang dilangsingin perut, yang kurus bisa sebadan-badan ya, pipi ngecilin, dan bonus model rambut baru. Hahaha... Good job Sis! Intinya jangan begitu percaya dengan iklan. Telaah dulu, jangan sampai tertipu dan nyesel pake be-ge-te.

Berikutnya tentang pemutihan kulit. Seringnya wanita sangat terobsesi memutihkan kulitnya. Rela mengeluarkan banyak uang untuk itu. Mahal aja dijabanin apalagi murah. Walaupun gue pribadi kurang percaya adanya produk pemutih kulit instan yang murah. Gue lebih suka pake cara tradisional karena lebih aman. Ada beberapa onlineshop yang mengiklankan produk pemutih kulitnya dengan begitu licik. Berikut contoh iklan licik yang gue maksud :P.

The beauty of photoshop
Kelihatan kali ya dari kiri ke kanan brightness-nya bertambah. Objek foto sebenernya udah punya kaki mulus & putih. Makanya di foto sebelum pemakaian agak digelapin, biar kelihatan kakinya nggak putih, tapi di foto setelah pemakaian fotonya terlalu terang. Yang di-treatment kan kaki, masa dinding ikutan jadi putih, kan aneh. hehe...

Kadang sulit memang bedain mana yang bener mana yang penipuan. Kita hanya perlu lebih pintar lagi dalam memilih produk, terutama yang ada hubungannya dengan tubuh. Sekarang banyak blog yang me-review berbagai jenis produk kecantikan. Tapi ingat, pilih blog yang tidak memiliki tujuan komersil, ntar dia malah dagang, kan nggak ikhlas review-nya. hehe...

Semoga postingan pada kesempatan ini bermanfaat :)