Mengapa "Air" Berwarna Biru?


Air merupakan salah satu element yang sangat penting dan dibutuhkan makhluk di bumi untuk melangsungkan kehidupannya. Sebelum membahas warna air yang terlihat berwarna biru secara kasat mata, ada baiknya kita bahas dulu beberapa sifat dari air itu sendiri. Air memiliki beberapa sifat umum sebagai berikut:


  • Air memiliki titik beku nol derajat celcius dan titik didih seratus derajat celcius.
  • Air dikenal sebagai pelarut universal karena dapat melarutkan banyak substansi dibandingkan pelarut lain.
  • Air murni memiliki pH 7
  • Air murni tidak menghantarkan listrik. Air menjadi konduktor setelah melarutkan substansi lain disekitarnya.
  • Air memiliki indeks panas spesifik yang tinggi, menyerap banyak panas. Itu alasan mengapa radiator mobil diisi oleh air, yaitu untuk pendingin. Dll.


Sejak berada di bangku SD mungkin kita sudah diberi pengetahuan mengenai air. Air tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Tapi di bumi ini kita menemukan fenomena air yang terlihat memiliki warna. Check 'em out!

Kawah Putih. Ket: Gambar ini diambil dari mesin pencarian Google
Swimming Pool. Ket: Gambar ini diambil dari mesin pencarian Google
Ket: Gambar ini diambil dari mesin pencarian Google

Tiga gambar di atas setidaknya mewakili air yang berasal dari alam yang berwarna biru. Warna biru bukan dihasilkan dari pewarna atau limbah tekstil tentunya. So How come?

Sebelum dijawab, akan dijelaska terlebih dahulu mengenai panjang gelombang pada spektrum warna visible.

Viisible Color Spectrum. Ket: Gambar ini diambil dari mesin pencarian Google

Visible color/light berada diantara UV dan Infrared spectrum. Mengapa disebut Visible Light, karena warna yang dihasilkan pada panjang gelombang sinar tampak secara umum dapat dilihat oleh kasat mata, yaitu pada panjang gelombang 400-700 nanometer. Berdasarkan hukum Lambert-Beer, panjang gelombang berbanding terbalik dengan frekuensi. Semakin besar panjang gelombang, maka frekuensinya semakin kecil. Dan bila dihubungkan dengan Hukum Planck, energi yang diserap berbanding lurus dengan besarnya frekuensi. Itu artinya semakin besar panjag gelombang, maka energi yang diserap akan semakin kecil. #FYI

Penelitian mengenai air yang terlihat berwarna biru sudah dilakukan sejak dahulu. Pada awalnya warna biru pada air (sebagai contoh air laut) dianggap disebabkan oleh langit yang berwarna biru atau adanya pengotor Cu(II) yang tentunya berpotensi memberikan warna biru pada air. Tapi ternyata bukan itu jawaban sebenarnya.

Air memiliki warna intrinsik yang sangat mudah dilihat secara kasat mata. Air dalam jumlah kecil akan terlihat tak berwarna (colorless). Tapi bila Air dalam jumlah banyak dengan kedalaman tertentu (sampai dasar tempat air tersebut tidak terlihat), maka air akan terlihat berwarna navy blue. Semakin besar kedalaman air maka warna birunya akan semakin pekat. Hal ini dapat kita lihat di lautan atau samudera.

Warna biru atau hijau-biru yang biasa kita lihat pada air kolam renang, kawah, dan laut berasal dari penyerapan (absorpsi) dan hamburan (scattering) cahaya. Warna biru pada air dikarenakan hamburan cahaya dari warna biru pada langit, tapi penyerapan cahaya merupakan faktor yang jauh lebih besar untuk warna biru pada air (laut) yang jernih. Pada air, penyerapan warna merah lebih kuat dibandingkan warna biru, itu sebabnya warna merah lebih cepat diserap di lautan. Hampir semua sinar matahari yang masuk ke lautan diserap seluruhnya, kecuali air yang berada di dekat pantai. Panjang gelombang warna merah, kuning, dan hijau dari sinar matahari diserap oleh molekul air di laut. Seperti kita ketahui bahwa warna dari sinar matahari adalah putih, dan itu berasal dari gabungan beberapa spektrum warna. Ketika sinar matahari menyerang air laut, beberapa cahaya dipantulkan kembali secara langsung tetapi sebagian besar menembus permukaan laut dan berinteraksi dengan molekul air yang ada. Panjang gelombang warna merah, oranye, kuning, dan hijau diserap sehingga cahaya tersisa yang kita lihat terdiri dari  panjang gelombang lebih pendek, yaitu biru dan violet.

Jika ada partikel tersuspensi dalam air, maka akan terjadi peningkatan hamburan cahaya. Di daerah pesisir, limpasan dari sungai, re-suspensi pasir dan lumpur oleh pasang surut, gelombang dan badai, dan sejumlah zat lainnya dapat mengubah warna dari perairan dekat pantai. Beberapa jenis partikel (khususnya sel-sel fitoplankton, disebut juga ganggang) juga dapat mengandung zat yang menyerap panjang gelombang tertentu dari cahaya , yang mengubah karakteristiknya.

*Apabila ada yang ingin menambahkan, silahkan beri komentar di bawah ini :)